Setahun
sudah perjalanan kami untuk show off
di masyarakat umum. Teringat tahun lalu saat aku bersama Gerkatin Solo
mengadakan acara Sosialisasi dan Belajar Bahasa Isyarat di Solo. Pada saat itu
aku belum bisa berbahasa isyarat dengan baik, bahkan mengeja huruf dalam bahasa
isyarat pun masih sedikit belepotan..hehe
Diriku
sendiri yang akan aku jadikan tolak ukurnya. Begini, aku yang secara tak resmi
“menggabungkan diri” lebih tepatnya diajak karena tak ada yang lain (mungkin)
bersama Gerkatin Solo saja masih terasa asing dengan bahasa isyarat yang gerak
sana sini entah apa artinya. Apalagi masyarakat umum yang benar-benar masih
asing dengan dunia deaf. Di pikiran mereka deaf adalah seorang yang tak bisa
apa-apa dan hanya bisa menggantungkan kehidupannya pada orang lain.
Yaaa
tidak apa-apalah kami memakluminya karena suatu hal yang baru bagi masyaratkat
mengenai deaf. Nah maka dari itu Gerkatin Solo memilih tempat sosialisasi
bahasa isyarat di tempat yang menjadi pusat kegiatan warga, dilakukan di hari
libur, dan memiliki jangkauan yang luas. Akhirnya diputuskanlah memilih tempat
di Car Free Day (CFD) yang diadakan
setiap hari Minggu di jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol di kota
Solo.
Rapat-rapat
persiapan digelar dengan harapan banyaknya pengunjung yang datang dan tertarik
untuk mengunjungi stand kami. Berbagai hiburan disiapkan, brosur-brosur bahasa
isyarat dicetak dalam jumlah yang banyak serta tak lupa hadiah bagi pengunjung
yang sudah belajar bahasa isyarat di sana. Saat rapat kami hanya bisa
membayangkan kegiatannya akan seperti apa, karena ini adalah pertama kalinya
mengadakan acara belajar bahasa isyarat di tempat umum di Solo, di Jawa Tengah,
dan mungkin di Indonesia. Kami semua benar-benar belum bisa membayangkan
seperti apa besok acaranya.
Oh ya
ditambah lagi teman-teman deaf baru kali pertama ini mengadakan acara besar,
jadi benar-benar mengandalkan doa. Sehari sebelum acara kami sangat gugup
seperti dokter sunat yang melibaskan guntingnya di balik sarung kaum lelaki.
Dan hari-hari yang ditunggu tiba…..
Jam
05.30 kami mulai datang di lokasi untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Mengenakan kaos warna hitam yang tandanya kami adalah panitia. Merapat sejenak
sebelum acara untuk briefing dan berdoa.
Yaaaap tepat jam 6.15 stand kami resmi dibuka untuk menerima pengunjung yang
ingin belajar bahasa isyarat.
Dibantu
oleh MC dadakan (karena baru pertama kali ngeMC) berkoar-koar di depan sound
yang sengaja kami siapkan untuk menarik pengunjung. Orang lewat, mondar-mandir
banyak yang nengok, tapi enggan datang ke stand. Haduh apa ada yang salah
dengan stand kami? Aku lihat-lihat stand kami meriah dan menarik. Oh selang
beberapa lama aku baru menyadari, kalau masyarakat baru kali pertama melihat
ada banyak deaf yang menggerak-gerakkan tangannya layaknya di film Naruto yang
akan mengeluarkan jurusnya. Mungkin inilah yang membuat masyarakat takut kalau
tiba-tiba jurusnya mengenai mereka *ngayaaal*.
Akhirnya
ada yang datang satu orang, duduk manis dipandu oleh seorang deaf dan satu
orang penerjemah. Orang yang lalu lalang berhenti memperhatikan pengunjung yang
sedang belajar bahasa isyarat. Setelah pengunjung ini terlihat gembira karena
bisa mengisyaratkan apa yang diinginkan membuat orang yang tadinya hanya
melihat sekarang ingin mencoba. Yaaaap mulai dari sinilah kami mulai disibukkan
oleh banyaknya orang yang ingin belajar :D
Akhirnya
terjadilah antrian panjang, sungguh di luar dugaan kami semua, luar biasa.
Pengunjung yang belajar sangat betah berlama-lama di stand kami karena
tanya-tanya semua hal yang ingin dieksplornya. Setelah panitia berdiskusi
kecil-kecilan, diputuskan untuk membatasi waktu belajar kira-kira 5-7 menit
agar dapat mengurai antrian. Setelah diubah ternyata antrian masih saja terjadi
yang itu artinya semakin banyak orang yang ingin belajar bahasa isyarat di
stand kami.
Tadinya
teman-teman deaf takut bertemu dengan orang dengar karena khawatir dengan
komunikasi yang akan sulit. Deaf pun malu untuk bertemu dan mengajak berbicara
dengan orang dengar. Hal ini wajar, karena sebagian besar mereka menghabiskan
waktu bersama dengan teman-teman sesama deaf. Mereka merasa nyaman jika ada
yang memahami. Karena masyarakat belum bisa memberi rasa “nyaman” bagi deaf,
sehingga terasa sulit untuk memulai obrolan. Jadi peran relawan sekaligus
penerjemah di sini sangat penting untuk menghubungkan komunikasi antara
pengunjung dengan deaf. Obrolan-obrolan ringan terjadi saat pengunjung belajar
di stand kami. Sangat mengasyikkan.
Pengunjung
yang telah selesai belajar bahasa isyarat kami tanya komentarnya bagaimana
mengenai bahasa isyarat. Ada yang bilang “bahasa isyarat itu syik banget ya,
pengen deh belajar lagi”. Ada juga yang komentar “tanganku masih kaku untuk
menggerakkan bahasa isyarat, sulit juga ya”. Komentar tiap orang memang
beda-beda tapi aku melihat di wajah mereka bahwa mereka sangat senang bisa
belajar bahasa isyarat meski singkat.
Inilah
sepenggal cerita singkat awal mula perjuangan kami mensosialisasikan bahasa
isyarat ke masyarakat. Tapi menurut pendapatku ini merupakan bentuk edukasi ke
masyarakat bahwa “deaf ada di tengah-tengah masyarakat yang tak bisa
dikesampingkan hak-haknya, tapi tak butuh dikasihani”. Inilah awal mula deaf
MENEMBUS BATAS. Jangan terpaku pada KETERBATASAN yang kamu miliki, di balik
keterbatasan itu terdapat jutaan POTENSI yang bisa digali dan dikembangkan.
keTERBATASan
tak membuat kita menjadi TERBATAS. Mari bersama-sama MENEMBUS BATAS yang tak
terlihat itu. Deaf Semangat dan teruslah menginspirasi.
|
Sedang Menyiapkan Properti |
|
|
Masih Menyiapkan Properti |
|
|
Basecamp Gerkatin Solo yang Mungil |
|
Yuk Koordinasi Dulu Sebelum hari H |
|
Suasana Stand yang Beberapa Menit Lagi Akan Dibuka |
|
Pasukan Pantomim dari Gerkatin Solo untuk Menarik Pengunjung |
|
Foto Bersama Banner Bahasa Isyarat |
|
Sudah Mulai Beraksi nih |
|
Belajar Bahasa Isyarat Yuk... |
|
TV untuk Pamer Film Karya Gerkatin Solo |
|
Ini Pengunjung yang Belajar |
|
Mau Tidur ya Mbak? |
|
Huruf "L" |
|
Belajar Menbentuk Huruf "F" Mana yang Benar tuh? |
|
Woow Stand Sudah Mulai Rame Pengunjung |
|
Gimana Rasanya Belajar Bahasa Isyarat? |
|
Komentar Dulu Mbak |
|
Dapat Hadiah Ini Saya |
|
Suasana Belajar Pengunjung |
|
Hmm Rame Juga Ya |
|
Penjaga Parkir Sepeda nih |
|
Ada Hiburannya Juga |
|
Sangat Rame |
|
Perjuangan untuk Mendokumentasikan |
|
Rapat Evaluasi Setelah Acara |
|
Dukungan dari Walikota Solo Jokowi |
seru..
ReplyDeleteSiipp.
Deletedeaf semangat!!
waow bagus semangat biar berkembang sukses penjalanan gerkatin solo tetap
ReplyDeleteayooo buat teman-teman deaf tambah berkembang lebih hebat lagi
DeleteLANJUTKAN
ReplyDeletemari lanjutkan gan :D
Deletepara gerkatin solo memang hebat dan luar biasa! SEMANGAT GERKATIN!
ReplyDeleteterima kasih..
Deletebukan hanya Gerkatin Solo yang luar biasa, tapi semua deaf di Indonesia Luar Biasa..
Deaf Semangat :D
indahnya ktka mau & mampu utk berbagi...
ReplyDeleteselamat kpd Gerkatin Solo, kalian memang sdah menembus batas!
terus berkarya & sukses selalu! ^_^
Berbagi bikin happy :D
Deletewaaaahhh...kereeennz ini.... :) semangat dan sukses terus yah mas... :)
ReplyDeletewaaah makasih mas :D
Deleteaamiin..
semangat dan sukses buatmu juga ya mas :D
wah tambah lagi buat puisi tentang deaf able :D
ReplyDeleteayo puisi Gerkatin Solo dimasukkan :D
Deleteini hanya langkah kecil sederhana untuk mencapai puncak dengan langkah besar. Semoga masyarakat semakin peduli dan mengerti kehidupan deaf. Saya juga penyandang tunarungu ingin mengambil bagian dari itu agar saya bisa mempelajari sekaligus memberi edukasi yang positif bagi masyarakat terhadap penyandang tuna rungu.
ReplyDeleteiya ini langkah kecil sebenarnya, namun dengan ketekunan menjalankan langkah-langkah kecil ini akan tercipta suatu hasil yang besar..
Deleteoh ya, asalnya dari mana mas?
bisa mampir ke Gerkatin Solo donk :D
MANTAPPPP!!!!!
ReplyDeletemakasih :D
Delete